Hidupkan KUD, Pemerintah Janji Kucurkan Dana Segar
Jakarta, Induk KUD – Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) siap menyuntik dana untuk menghidupkan kembali koperasi unit desa (KUD). Saat ini tercatat sebanyak 4.000 KUD di seluruh Indonesia sudah tidak aktif lagi.
M Syarief Hasan, Menteri Koperasi dan UKM, mengungkapkan janji revitalisasi KUD itu. Selain memberikan bantuan permodalan, pemerintah akan memberikan pelatihan sumber daya manusia (SDM) agar KUD bisa kembali aktif. “Kami hitung dulu berapa kebutuhan modal yang diperlukan,” katanya seperti dilansir Tribunnews dari KONTAN, akhir pekan lalu.
Walau ribuan KUD sudah tidak aktif lagi, namun catatan Kemkop UKM, menunjukkan, sampai saat ini masih ada sekitar 11.000 KUD yang masih beroperasi. KUD tersebut masih beraktivitas, seperti rapat rapat anggota tahunan (RAT) dan memiliki pengurus, pengawas, serta anggota.
Janji menghidupkan kembali KUD menjadi bagian upaya revitalisasi KUD yang telah dilakukan Kemkop UKM. Sepanjang 2012, kementerian ini telah menyalurkan bantuan sosial kepada koperasi desa dan kota senilai Rp 62,5 miliar. Kemkop juga menyalurkan bantuan kepada 1.250 unit koperasi baru.
Menurut Syarief, revitalisasi KUD untuk memperkuat program ketahanan pangan nasional. Untuk itu revitalisasi lebih mengarah ke KUD yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
KUD memiliki potensi besar. “Keberadaannya telah menyebar di seluruh pedesaan Indonesia,” katanya. KUD juga diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam pengadaan pangan dan distribusi pupuk bersubsidi.
Walaupun memiliki prospek besar, ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan revitalisasi KUD. Hambatan itu meliputi perbedaan kondisi geografis, adanya kegiatan ekonomi yang heterogen sehingga tidak semua anggota mendapatkan perhatian sama, dan adanya bergesernya KUD menjadi koperasi murni.
Selain itu, KUD memiliki ketergantungan dengan fasilitas dan kebijakan pemerintah karena dibentuk top down oleh pemerintah. KUD juga tidak memiliki daya saing yang besar, karena hanya mengurusi kegiatan usaha tani anggota mereka.