Induk KUD Bantu Petani Sawah Waikomo-Lembata

Induk KUD Bantu Petani Sawah Waikomo-Lembata

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM – Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD), Herman Wutun selama sepekan melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama mitra bisnis dari Jakarta ke wilayah Provinsi NTT. Sebagai “Anak Tanah” Lembata, ia tak lupa pulang kampung dan bertemu dengan para petani sawah di Waikomo, Kabupaten Lembata, Sabtu,(12/9/2020). Seusai dialog penuh semangat kekeluargaan dengan para penani sawah yang tergabung dalam kelompok Urumitem I, Ketua Umum Induk KUD, Herman Wutun memberikan bantuan benih Padi Unggul Cakra Buana 04 dan pupuk organik Bio Konversi kualitas tinggi.

Kunjungan kerja Ketua Umum Induk KUD tersebut diawali dengan mengunjungi para petani sawah di Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, selanjutnya ke Kupang untuk menjajaki peluang pembelian bibit Lobster, dan Larantuka untuk bekerjasama dengan KUD Mina Gonzalu itu, didampingi mitra bisnis. Antara lain, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPPAS ), Ferry Juliantono, Direktur PT. Bio Konversi Indonesia, Jhony Tarigan, dan Direktur Utama Induk KUD, Portasius Nggedi.

Penyerahan satu paket benih padi dan pupuk tersebut diterima langsung oleh Ketua Kelompok Tani Urumitem I, Antonia Nogo Ruing, disaksikan anggota kelompok, dan Tim dari Jakarta. “Kami serahkan bantuan benih padi unggul ini dengan merek Cakra Buana 04 dan bantuan pupuk Bio Konversi kualitas tinggi dipastikan dapat meningkatkan produksi padi secara maksimal perhektar lahan sawah. Karena lahan sawah Waikomo dijadikan demplot atau percontohan. Jika lahan sawah ini diolah secara baik, hasil produksinya dapat mencapi 13 Ton/Hektar,” ujar Herman Wutun memotivasi para petani

Di bawah pondok petani di tengah sawah, Herman menjelaskan bahwa pupuk Bio Konversi memiliki keunggulan menyuburkan tanaman dan tidak merusak tanah dan bahkan mengembalikan unsur hara tanah dari zat kimia. Bahkan keunggulan pupuk ini dapat mencegah serangan hama. ”Sosialisasi ini dilakukan agar para petani termotivasi untuk menggunakan sarana produksi yang ada dan menghasilkan produksi maksimal sekaligus menambah nilai ekonomis. Semakin tinggi kualitas produksi padi membawa dampak harga tinggi dipasaran,”,ujar Herman, mantan Guru SMPK St. Pius X, Lewoleba.

Menarik memang. Pertemuan dengan para petani sawah, Khususnya Kelompok Tani Urumiten I berlangsung hampir satu jam dipandu oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Laurens Lazae, didampingi Koordinator Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Desa Watokobu, dan Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Monika Wuwur. Menurut Lorens Lazar, lahan sawah secara keseluruhan yang berada di lokasi Urumiten seluas 5 hektar yang dikelola oleh 48 orang pemilik dengan luas garapan masing-masing diperkirakan mencapai 0,20 Hektar (20 Are).

Selama ini, lanjut Lazae, benih pada yang digunakan adalah jenis Membramo dan Ciherang. ‘Kami bangga karena Kelompok tani Urumiten I dinilai sukses mengolah sawah ini sehingga ketika mengikuti lomba sawah percontohan berhasil meraih Juara I Tingkat Provinsi NTT pada tahun 2012 silam dengan hasil produksi padi 12 Ton/Hektar,” tandas Lazae bangga. Sembari menyampaikan terima kasih kepada bapak Herman Wutun dan tim dari Jakarta yang telah meluangkan waktu bertemu para petani Sawah Waikomo dan memberikan bantuan benih dan pupuk. **(WN-01).**

Sumber : Warta Nusantara

Share

admin