Induk KUD dan Investor Tiongkok Garap Pakan Sapi

Jakarta, Induk KUD -Setelah sepakat membangun pabrik tapioka pada Agustus 2015 nanti, Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD) kembali menggandeng investor asal Tiongkok untuk mengembangkan peternakan sapi potong di Indonesia, khususnya pengembangan pakan konsentrat yang selama ini minim pasokan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Induk KUD Herman YL Wutun di Jakarta, Senin (13/7), seusai melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (memorandum of agreement/MoA) dengan tujuh investor asal Tiongkok untuk mengembangkan sejumlah bidang usaha berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan. Beberapa investor Tiongkok tersebut adalah Beijing Zhong Shang, and Technology Development Co.Ltd. (Beijing Zhong Shang), Foxsign Enterprises Indonesia, dan Freshwater Research Center of Chinese Academy of Fishery Sciences.
Herman menjelaskan, pengembangan peternakan sapi masih memiliki peluang karena tingkat kebutuhan yang terus meningkat. Namun, ketersediaan pakan menjadi kendala dalam pengembangan investasi sapi tersebut. Sejauh ini, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu tujuan dari pengembangan investasi sapi tersebut dan akan dikembangkan ke beberapa daerah lainnya. “Investor Tiongkok tertarik dan akan mendalaminya lagi soal konsentrat tersebut,” kata Herman.
Dikatakan, pasokan konsentrat pakan sapi dan ketersediaan air menjadi penting untuk pertumbuhan sapi potong di NTT. Akibat kendala tersebut, pertumbuhan berat badan ternak sapi di NTT rata-rata hanya sekitar 0,3 kilogram per hari. Padahal, di kawasan lain dengan pakan dan air yang cukup bisa mencapai 0,8 kg hingga 1 kg per hari.
Li Yang Ping yang juga Chairman Beijing Zhong Shang merespon rencana investasi tersebut dengan segera membentuk tim untuk mendalami pabrik konsentrat itu. Sebagai investor, pihaknya juga bersemangat bermitra untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Sementara itu, terkait investasi pabrik tapioka di Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, senilai US$ 4 juta segera direalisasikan dengan membangun pabrik pada Agustus 2015 ini dan mulai beroperasi pada Januari-Februari 2016. “Pabrik baru beroperasi pada Februari 2016, sedangkan sejumlah lahan petani sudah siap panen singkong. Jadi, sambil menunggu pabrik beroperasi maka singkong diolah dulu menjadi gaplek,” kata Herman.
Selain tapioka dan sapi, Induk KUD juga akan membangun pabrik es mini di pulau terpencil, terdepan dan terluar guna membantu penyediaan cold storage (pendingin) bagi nelayan. (TAB/PN)
Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/290967-induk-kud-dan-investor-tiongkok-garap-pakan-sapi.html