Induk KUD Gandeng Investor Asing Bangun Industri Tapioka

Jakarta, Induk KUD – Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD) menggandeng investor asal Tiongkok dan Malaysia untuk mengembangkan industri tapioka (tepung pati ubi kayu) di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung.
Untuk merealisasikan hal itu, Induk KUD bersama dua perusahaan (Imperial Plantation Corporation asal Malaysia dan Beijing Zhong Shang and Technology Development Co.Ltd dari Tiongkok) melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan pabrik tapioka di Jakarta, Jumat (19/6). Hadir menyaksikan penandatanganan itu adalah I Wayan Dipta yang juga Deputi II Kementerian Koperasi dan UKM serta pejabat Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.
Ketua Umum Induk KUD Herman YL Wutun mengatakan bahwa anggaran membangun pabrik tepung tapioka tersebut sebesar 4.000.000 dolar AS atau sekitar Rp 52 miliar. Dana itu dari Imperial Plantation Corporation dan Beijing Zhong Shang and Technology Development Co.Ltd masing-masing 2.000.000 dolar AS.
“Pabrik akan mulai dibangun pada bulan Agustus 2015 dan selesai dalam waktu 6 bulan ke depan,” katanya.
Pabrik yang akan dibangun pada lahan seluas 129 hektare itu nantinya mampu menghasilkan 400 ton tapioka per hari atau mengolah 1.600 ton singkong basah per hari. Sementara itu, di Bangka Selatan sudah tersedia 10.000 hektare lahan yang siap ditanami singkong sebagai penyuplai kebutuhan pabrik tersebut. Dari luasan itu, lanjut dia, saat ini sekitar 6.000 hektare telah ditanami singkong dan nantinya siap diolah sebagai gaplek yang selanjutnya menjadi tapioka.
Menurut Herman, sebagian besar produksi tapioka yang dihasilkan pabrik tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bila diperlukan, kata dia, akan diekspor dengan bantuan perusahaan China Food Corporation untuk pemasaran tapioka di pasaran internasional.
“Prioritas tapioka adalah untuk pasar dalam negeri. Namun, mengatisipasi peningkatan produksi maka pasar internasional akan digarap,” katanya.
Terkait keterlibatan petani dalam agribisnis tapioka tersebut, Herman menyatakan, untuk tahap awal Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menggandeng 5.000 kepala keluarga untuk menanam singkong di lahan mereka.
Sumber : Berita Satu