Induk KUD Kembangkan Proyek Pertanian dan Perikanan Ramah Lingkungan

Induk KUD Kembangkan Proyek Pertanian dan Perikanan Ramah Lingkungan

Jakarta, Induk KUD – “Sustainable Business Induk KUD” yang merupakan progress, rencana dan strategi investasi dan bisnis yang dilakukan Induk KUD dengan mitra usaha yang dipaparkan oleh Ketua Umum Induk KUD, Herman Y.L. Wutun pada Business Meeting Induk KUD dengan Partner hari Minggu, 30 Juli 2017 mulai terwujud.

Hal ini terungkap pada acara pembukaan resmi/peluncuran Duke Trust Master Fund, Sub Fund “Duke Agribusiness Fund” yang berlangsung pada hari Sabtu pagi, 9 Desember 2017 di Grha Induk KUD Lantai 3.

Hadir dalam acara tersebut Chairman of Economic and Cultural Consultative Commitee of the Chinese Nation Straits, Mr. Yang Hailong, CEO WinTrust Pacific Asia Pte. Ltd Mr Ahmed Asif, CEO Duke Capital Mr. Ah Seng Beh, Konsultan Investasi Duke Capital Investment Mr. Felix Ooi, Direktur Marketing Duke Capital Mr. Ryan Ong, Pengurus dan Direktur Utama Induk KUD, para investor dan tamu undangan.

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Induk KUD Herman Y.L. Wutun menyampaikan bahwa Peluncuran “Duke Agrisbusiness Fund” ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama Induk KUD dengan Duke Capital, Malaysia guna membantu membiayai sembilan proyek investasi strategis Induk KUD dengan Anggota terutama pertanian dan perikanan di seluruh wilayah Indonesia.

“Ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Pengurus Induk KUD dibawah kesulitan finansial untuk membiayai proyek strategis Induk KUD”. “Kerjasama ini bertujuan membuat para petani dan nelayan di Indonesia menjadi kaya. Tadi saya himbau para investor, saya sampaikan bahwa kalian jangan takut membuat para petani dan nelayan menjadi orang kaya. Anda tidak mungkin jatuh miskin hanya karena membuat para petani dan nelayan menjadi orang kaya. Kalau kalian membuat petani dan nelayan kaya maka kalian sudah pasti menjadi lebih kaya raya”, tambah Herman Wutun.

Sembilan proyek strategis Induk KUD mencakup pembangunan rantai industri yang lengkap mulai dari pendidikan dan pelatihan, penanaman, pembiakan, penangkapan ikan, pengolahan, penyimpanan, logistik hingga akses pasar domestik dan internasional. Adapun sembilan proyek investasi strategis yang akan dimulai tahun 2018 sebagai berikut :

Proyek Pertama, pembangunan perkebunan singkong seluas 1 juta hektar dan membangun 150 pabrik pengolahan tepung tapioka dengan produksi 200 ton/pabrik/hari di wilayah Pusat KUD seluruh Indonesia, dimulai dari pembangunan perkebunan singkong di Pulau Bangka, Bangka Belitung seluas 100 ribu Ha dan 15 pabrik pengolahan tepung tapioka.

Proyek Kedua, membangun 10 ribu kapal tangkap ikan untuk jaringan Induk KUD dengan kapasitas 30 gross ton (GT) di seluruh Indonesia, dimulai dari pengolahan perikanan air tawar seluas 6 Ha dan penyediaan 1.000 kapal tangkap ikan (30 GT) di Ternate, Maluku Utara.

Proyek Ketiga, membangun 500 pabrik kelapa sawit mini dan pembangkit listrik biomas yang saat ini sudah dimulai pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 2 ton perjam dan 5 ton per jam atau 100 ton per hari bekerjasama dengan Pusat KUD Jambi.

Proyek Keempat, mengembangkan 100.000 hektar lahan budidaya ikan ekologis di wilayah Indonesia yang dimulai dari Kabupaten Bangka Selatan.,Saat ini Induk KUD sudah memiliki lahan 63 Ha untuk pusat pendidikan dan pelatihan ekologis pembiakan.

Proyek Kelima, memproduksi secara bertahap ayam petelur mulai dari 300 ribu ekor sampai 2 juta ekor di seluruh Indonesia.

Proyek Keenam, membangun program internet berbasis website yang terintegrasi untuk jaringan Induk KUD di seluruh Indonesia, yaitu database seluruh jaringan Induk KUD di seluruh Indonesia dan pemanfaatan aplikasi web based untuk manajemen, pelaporan , transaksi dan operasional .

Proyek Ketujuh, mendirikan Bank Nasional Pedesaan Induk KUD dengan kantor cabang di setiap KUD yang tersebar di seluruh Indonesia.

Proyek Kedelapan, membangun dan mengembangkan properti di lahan Induk KUD, Pusat KUD dan KUD, produk-produk pertanian, pelelangan ikan, membangun alur logistik dan sistem transportasi.

Proyek Kesembilan, pengembangan dan ekspolitasi sumur minyak tua bersama jaringan Induk KUD di seluruh Indonesia. Sumur tua ini banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Sementara itu, CEO Duke Capital, Mr. Ah Seng Beh mengatakan, pihaknya optimis sembilan proyek investasi yang akan dilaksanakan oleh jaringan Induk KUD di masa datang akan berjalan lancar dan sukses. Proyek investasi ini diakuinya mengutamakan prinsip investasi ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).

“Kami juga berharap kerjasama antara mitra dalam dan luar negeri dalam bidang permodalan, pengelolaan, teknologi, dan akses pasar akan berupaya bersama membangun Induk KUD menjadi platform original equipment manufacture untuk memproduksi pangan bagi dunia dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah,” tukas Beh.

Beh menambahkan, pihaknya bangga menerima penunjukan sebagai mitra penggalangan dana secara khusus untuk Induk KUD dan jaringannya, dengan meluncurkan “Duke Agribusiness Fund”. Hal ini tidak hanya menguntungkan investor dalam jangka pendek dan jangka panjang tetapi juga membantu petani dan nelayan di Indonesia dalam mengembangkan industri di pedesaan.

Duke Capital adalah perusahaan ekuiti swasta khusus dalam bidang pertanian yang berpusat di Malaysia. Perusahaan ini ditunjuk secara resmi oleh Induk KUD sebagai mitra penggalangan dana dan secara resmi meluncurkan program Duke Trust Master Fund, Sub Fund “Duke Agribusines Fund” kepada masyarakat dengan target penggalangan dana sebesar USD 60 juta. “Duke Agribusiness Fund” ini dirancang khusus untuk membantu Induk KUD untuk pembiayaan sembilan proyek investasi strategis.

Sedangkan pengelolaan “Duke Agribusiness Fund” di bawah pengawasan Anchor WinTrust, sebuah lembaga keuangan global gabungan Anchor yang berpusat di New Zealand dan Wintrust yang berpusat di Zurich, Swiss.  (TAB)

Share

admin