Jambi Dipilih Menjadi Lokasi Pengembangan Pembibitan Kelapa Sawit Induk KUD

Jambi Dipilih Menjadi Lokasi Pengembangan Pembibitan Kelapa Sawit Induk KUD

Jakarta, Induk KUD – Kelapa sawit kini menjadi salah satu tumbuhan dengan penghasil minyak paling produktif dan konsumtif di seluruh dunia. Kelapa sawit dinilai harganya lebih murah dan efisien serta stabil jika digunakan dalam berbagai produk makanan, sumber bahan bakar hingga kosmetik.

Saat ini, kelapa sawit menjadi tanaman yang berada di puncak teratas sektor pertanian khususnya perkebunan. Kelapa sawit telah menghasilkan nilai ekonomi terbesar perhektar karena menjadi tanaman dengan menghasilkan minyak atau lemak paling banyak.

Dengan tingginya dan maraknya investasi perkebunan kelapa sawit ini membuat terbukanya peluang bagi usaha pembibitan sawit. Dalam budidaya kelapa sawit pembibitan adalah kunci keberhasilan. Pembibitan kelapa sawit yang sesuai standar akan memudahkan pencapaian optimum saat budidaya kelapa sawit.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan provinsi Jambi di samping karet. Data Kementerian Pertanian mencatat pada tahun 2019 lahan tutupan kelapa sawit di Provinsi Jambi 1.070.723 hektar atau sekitar 6,93 persen dari total luas tutupan kelapa sawit nasional, meningkat dari 1.032.145 hektar pada tahun 2018. 

Namun maraknya investasi di perkebunan kelapa sawit tidak diimbangi dengan penyediaan bibit yang unggul, terutama di perkebunan rakyat. Masalah ini mendorong Induk KUD dan Pusat KUD untuk mengembangkan pembibitan kepala sawit di Jambi, untuk memenuhi kebutuhan bibit sawit unggul dan berkualitas bagi petani anggota KUD.

Tanggal 10 Nopember 2020, selama tiga hari, Ketua Umum Induk KUD, Herman YL Wutun dengan didampingi Direktur Utama, Portasius Nggedi dan Tim Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) melakukan kunjungan kerja ke calon lahan yang akan dijadikan lokasi pembibitan kelapa sawit di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Menurut Herman Wutun, bagi Induk KUD, pembibitan kelapa sawit ini selain merupakan peluang usaha yang prospektif, juga menunjukkan perhatian yang serius untuk ikut serta meningkatkan produktifitas kelapa sawit terutama bagi perkebunan rakyat yang mayoritas merupakan anggota KUD.

“Perkebunan rakyat memiliki masalah utama yakni sulitnya mendapatkan benih unggul walaupun dengan jumlah yang sedikit”, jelasnya. “Masalah ini membuat potensi pasar untuk bibit kelapa sawit sangat tinggi, khususnya untuk bibit yang berasal dari benih unggul”, imbuhnya.

Herman Wutun menambahkan potensi ini dapat terlihat dari tingginya permintaan bibit, baik untuk keperluan pembukaan kebun baru ataupun untuk penanaman kembali (replanting) yang dilakukan oleh perkebunan rakyat. “Tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi oleh penawaran terhadap bibit kelapa sawit karena hampir sebagian besar produsen hanya menjual benih/kecambah kelapa sawit”.

Pada tahun 2020, Pemerintah menargetkan akan melakukan replanting (proses peremajaan) kelapa sawit di Jambi seluas 24.800 hektar dan perluasan lahan baru 15.900 hektar untuk mendorong pemenuhan energi Indonesia lewat B30 atau B40 atau Green Refinery.

Selain meninjau calon lahan pembibitan kelapa sawit Induk KUD, Herman Wutun dan Tim juga meninjau lokasi lahan pembibitan kelapa sawit milik Pusat KUD Jambi. Di lokasi pembibitan kelapa sawit Pusat KUD jambi yang tidak jauh dari calon lokasi pembibitan Induk KUD, Herman Wutun dan Tim didampingi oleh Ketua Pusat KUD Jambi, HS. Djono,

Di lokasi lahan pembibitan kelapa sawit milik Pusat KUD Jambi ini, Herman Wutun menjelaskan bahwa lokasi/tempat ini akan menjadi saksi sejarah kerjasama yang terjalin antara Induk KUD, Pusat KUD Jambi, dan KUD-KUD di Propinsi Jambi.

“Kerjasama ini dalam rangka memenuhi program Pemerintah melalui Pemerintah Propinsi Jambi mengembangkan 3,5 juta pokok sawit, benih untuk replanting”, terangnya. “Ini semua akan didistribusikan kepada KUD-KUD yang kurang lebih sekitar 150 KUD di Propinsi Jambi”, tambahnya.

“Saat ini sudah 2 KUD yang sudah kontrak pembelian dengan Pusat KUD Jambi masing-masing 100.000 bibit, berarti sudah ada 200.000 bibit, sehingga untuk tiga tahun kedepan, Pusat KUD Jambi diberi kepercayaan oleh pemerintah propinsi untuk mengembangkan 1 juta bibit sawit”, ungkapnya.

“Kita semua disini hadir agar KUD dapat memperoleh bibit kelapa sawit yang baik, unggul dan berkualitas serta kepastian memperoleh bibit kelapa sawit sesuai rencana tepat waktu. “ tutup Herman Wutun.

Seperti diketahui, Induk KUD merencanakan akan mengembangkan pembibitan kelapa sawit di di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, menempati lahan seluas 24 hektar dengan kapasitas 400.000 benih kelapa sawit.

Dengan cukup besarnya dana yang dibutukan dalam pengembangan pembibitan kelapa sawit ini, maka sebagian besar pembiayaan akan dikover dari pinjaman modal kerja melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM). (TAB)

Share

admin