Kemenkop : KUD aktif di Indonesia 7.080 unit

Padang, Induk KUD – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) mencatat sebanyak 7.080 Koperasi Unit Desa (KUD) yang masih aktif dari total 10.669 unit di seluruh Indonesia.

“Sebagian besar dari yang aktif itu tidak mempunyai basis bisnis yang kuat, karena minim permodalan dan kurang SDM berkualitas,” kata Deputi Bidang Produksi Kemenkop dan UKM, Braman Setyo saat jadi pembicara pada Rapat Koordinasi Bupati dan Wali Kota se-Sumbar di Padang, Kamis. Ia menambahkan, permasalahan lain yang dihadapi KUD dalam membangunan basis bisnisnya adalah belum ada pengurus KUD yang memiliki konsep bisnis kerja sama dengan pelaku usaha lain atau badan usaha. Justru itu, tambahnya, perlu didorong pengembangan usaha KUD yang lebih produktif dan kemitraan dengan berbagai lembaga yang potensial, serta penting melakukan restrukturisasi organisasi KUD disesuaikan dengan situasi saat ini. Braman mengatakan, masih banyak KUD yang belum mendapatkan sarana produksi yang memadai, makanya Kemenkop dan UKM bekerja sama dengan BUMN yang bergerak bidang pertanian.

Kerja sama dengan PT Sang Hyang Sri (SHS) yang bermanfaat bagi petani untuk mendapatkan sarana produksi melalui kios KUD yang menjual saprodi produk PT SHS Shop dengan sistem konsinyasi. Ia menjelaskan, persyaratan yang harus dipenuhi bagi KUD yang ingin menjalin kerja sama dengan SHS Shop itu harus memiliki wilayah sekitar 3.000 hektare. Kemudian menyedian kios untuk penjualan dan tenaga kerja, biaya operasional dan investasi serta membuka rekening khusus untuk penampungan hasil penjualan.

“KUD kios kita coba untuk mengembangkannya menjadi SHS Shop. Ini merupakan pengembangan daripada kios-kios koperasi yang selama ini hanya dikelola secara tradisional,” ujarnya. Sedangkan pihak PT SHS akan menyediakan produk benih, pupuk dan obat-obatan, pelatihan manajemen serta mendorong pengembangan usaha.

Program pemanfaatan dana Corporate Social Responsibiliti (CSR) BUMN itu, katanya, pada 2011 telah dilaksanakan di Pulau Jawa sekitar 50 koperasi tersebar di Jatim dan Jateng. “Maka pada 2012 dikembangkan di luar Jawa, sehingga diharapkan ada kerja sama KUD-KUD di daerah menjalin kerja sama dengan BUMN tersebut,” katanya.

Sumber: antaranews.com

Share

admin