Koperasi Pertanian Perlu Dikuatkan
Bandung, Induk KUD – Koperasi pertanian di Indonesia perlu dikuatkan. Caranya dengan menumbuhkan kesadaran untuk berkoperasi.
“Banyak tantangan untuk menjadikan koperasi pertanian Indonesia menjadi besar dan maju. Dari 92.000-an koperasi, hanya sekian ratus yang menjadi koperasi besar. Ini tugas yang harus digarap gerakan koperasi baik melalui pendidikan maupun advokasi untuk menjadi besar, maju, dan bermanfaat,” ujar Rektor Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) Burhanuddin Abdullah.
Pihaknya akan menguatkan koperasi pertanian bagi petani dan koperasi pertanian di negara ASEAN dengan kewirausahaan dan konsep nilai tambah pada produk pertanian. Dalam rangka penguatan koperasi pertanian, Ikopin menggelar “Training Course on Members Promotion and Participation for Solution of Cooperative Challenge yang diikuti 20 peserta dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Vietnam, Lao PDR, Filipina, dan Kamboja.
Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Usaha Indra Fahmi mengatakan, selama ini yang menjadi kendala dalam pengelolaan koperasi, khususnya koperasi pertanian, terletak pada kemampuan sumber daya manusia para pengelola dan kesadaran anggota untuk berkoperasi. “Mereka hanya terdaftar saja sebagai anggota, tetapi tidak pernah mau tahu koperasi yang sebenarnya,” ucapnya.
Selain itu, yang menjadi penyebab koperasi pertanian tidak berdaya karena tidak jelasnya saluran distribusi baik input maupun output. Karenanya, dengan adanya pelatihan rutin ini bisa memotivasi untuk memajukan koperasi pertanian di ASEAN, khususnya di Indonesia. “Pelatihan dapat mengaplikasikan action plan yang akan dibuat, bisa membuat jaringan baru antarkoperasi, sehingga saling mengisi untuk mencapai penguatan baik dari permodalan, akses teknologi, hingga akses pasar,” jelasnya.