Menteri Koperasi, Insan Koperasi, Intelektual, dan Dekat Presiden

Menteri Koperasi, Insan Koperasi, Intelektual, dan Dekat Presiden

Keberhasilan Skandinavia terutama Denmark, dan Jepang dalam mengembangkan koperasi tidak terlepas dari peran penting Pemerintah yang menunjuk pejabat yang kompeten dan memahami esensi koperasi. Dukungan kebijakan dan keterlibatan langsung dari Pemerintah tersebut telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan koperasi di kedua negara.

Pemerintah Denmark memberikan berbagai kebijakan yang mendukung koperasi, seperti keringanan pajak, akses pendanaan, dan pelatihan dan juga aktif dalam mempromosikan koperasi di dalam dan luar negeri, serta dalam memfasilitasi kerjasama antar koperasi.

Pemerintah Jepang pun memberikan berbagai program dan layanan untuk mendukung koperasi, seperti pendanaan, pelatihan, dan konsultasi, juga aktif dalam mendorong inovasi dan digitalisasi koperasi, serta dalam menghubungkan koperasi dengan pasar global.

Dalam beberapa hari ke depan, Indonesia akan mempunyai pemimpin baru, tanggal 20 Oktober 2024 Prabowo Subianto akan menjadi Presiden Indonesia yang ke 8. Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia terpilih untuk periode 2024-2029, dikenal sebagai pemimpin yang sangat dekat dan memberi perhatian besar kepada koperasi.

Mengutip tulisan Dr. Syahganda Nainggolan ’Prabowo, Jokowi, dan Refleksi Atas Hari Koperasi’ dalam rmol.id , Sabtu, 13 Juli 2024, ”harapan kita ke depan, di tangan Prabowo, yang kakeknya adalah pendiri Koperasi Boedi Oetomo dan bapaknya pendiri Koperasi Pegawai Negeri, merubah arah pembangunan kita selama ini yang terperangkap pada Kapitalisme dan Neoliberalisme sesat. Dalam momentum dunia yang berubah ke arah sosialistik, saatnya Indonesia kembali pro konstitusi, pro Pancasila dan pro Koperasi.”

Kementerian Koperasi dan UKM memegang peranan krusial dalam mengembangkan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional. Melihat keberhasilan Denmark dan Jepang dalam mengembangkan koperasi, pemilihan Menteri Koperasi yang tepat menjadi sangat penting.

Menteri koperasi haruslah individu yang sangat memahami esensi koperasi, dekat dengan koperasi, memiliki hubungan yang luas dengan praktisi koperasi dan dunia usaha serta yang cukup penting adalah mempunyai kapasitas intelektual yang tinggi dan mempunyai kedekatan hubungan dengan Presiden.

Menteri yang memahami esensi koperasi akan memastikan bahwa kebijakan yang dibuat sejalan dengan prinsip-prinsip koperasi, sehingga dapat merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan berkelanjutan, bukan hanya solusi jangka pendek, lebih mudah mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh koperasi baik dalam hal operasional, finansial, maupun regulasi serta dapat menciptakan program yang benar-benar memberdayakan koperasi.

Menteri yang dekat dengan koperasi akan mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak di dalam koperasi, memastikan kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari anggota koperasi.

Menteri dengan hubungan luas dapat membangun kemitraan strategis dengan berbagai praktisi koperasi maupun dunia usaha, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk mendukung program-program koperasi serta jaringan yang luas memudahkan akses ke berbagai sumber daya, baik finansial, teknis, maupun pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan koperasi.

Menteri dengan kapasitas intelektual tinggi memiliki kemampuan analisis yang baik, memungkinkan untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan berstandarkan data serta bukti empiris, memiliki visi jangka panjang yang jelas dalam mengembangkan koperasi, serta mampu merencanakan strategi yang berkelanjutan, mampu berinovasi dan menemukan solusi kreatif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi koperasi dan memahami dampak teknologi dan globalisasi terhadap koperasi, serta mengarahkan koperasi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Menteri yang dekat dengan Presiden memiliki akses langsung untuk mengomunikasikan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi koperasi, memastikan dukungan politik yang kuat agar mendapatkan prioritas dalam pengalokasian anggaran negara yang sangat penting untuk program pengembangan dan bantuan finansial, memungkinkan percepatan dalam pengambilan keputusan, mengurangi birokrasi yang berbelit-belit dan mempercepat pelaksanaan program-program koperasi.

Dalam memilih seorang Menteri Koperasi yang ideal, kita tidak hanya mencari seseorang yang memenuhi syarat standar sebagai seorang menteri, tetapi juga seseorang yang membawa keunggulan dan kelebihan yang jarang dimiliki oleh calon lain.

Jika hanya dengan syarat standar, individu yang sangat memahami esensi koperasi, dekat dengan koperasi, memiliki hubungan yang luas dengan praktisi koperasi dan dunia usaha, sosok ini banyak kita jumpai di kalangan praktisi koperasi.

Namun sosok calon ideal dengan tambahan kapasitas intelektual yang tinggi dan mempunyai kedekatan hubungan dengan Presiden ini hanya ada pada individu tertentu. Ada satu sosok individu yang memenuhi semua persayaratan ini dan sosok ini mempunyai pengalaman yang cukup luas di dunia koperasi dengan berbagai jabatan yang diemban di organisasi koperasi. Sosok ini juga telah lama mendampingi Prabowo Subianto baik dalam kegiatan politik maupun interaksi dengan koperasi serta telah mendapat dukungan dan diusulkan gerakan koperasi untuk menjabat Menteri Koperasi.

Harapan kita, Prabowo Subianto akan memilih Menteri Koperasi yang tepat, yang tidak hanya memenuhi syarat standar sebagai Menteri Koperasi, tetapi juga membawa keunggulan dan kelebihan yang jarang dimiliki oleh calon lain.

Dengan visi yang jelas, pemahaman mendalam tentang koperasi, rekam jejak kepemimpinan yang kuat, kemampuan beradaptasi dan berinovasi, komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat, keterampilan komunikasi yang baik, intelektual dan integritas tinggi, pendekatan kolaboratif, Menteri Koperasi tersebut akan mampu membawa koperasi Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. (TAB)

Share

admin