Mesin Pabrik CPO Mini Telah Tiba
Jakarta, Induk KUD – Setelah menempuh perjalanan darat selama sehari semalam dari Palembang, sebagian mesin Pabrik CPO Mini yang dikirim dari Taiwan telah tiba di lokasi pembangunan Pabrik CPO Mini di Muaro, Jambi pada hari Jum’at, 27 Juli 2018.
Pengiriman tahap pertama sebagian mesin Pabrik CPO Mini ini merupakan persiapan instalasi mesin mengingat pembangunan Pabrik CPO Mini telah mendekati penyelesaian. Dalam beberapa hari kedepan, akan tiba kembali mesin Pabrik CPO Mini untuk melengkapi instalasi mesin pada satu pabrik CPO Mini dengan kapasitas 5 Ton/jam.
Diketahui bahwa Induk KUD telah menjalin kerjasama dengan Controlnet, satu perusahaan swasta di Taiwan yang bergerak dibidang teknologi industri dan Pusat KUD Jambi untuk membangunan pabrik CPO Mini dengan kapasitas 5 Ton/jam di Muaro-Jambi, dimana peletakan batu pertama pembangunan telah dilakukan pada tanggal 26 April 2017.
Menurut Direktur Utama Induk KUD, Portasius Nggedi, pembangunan Pabrik CPO Mini ini merupakan pengembangan dari keberhasilan hasil uji coba Pabrik CPO Mini sebelumnya dengan kapasitas 2 Ton/jam. Portasius Nggedi menjelaskan, cukup luasnya lahan perkebuan sawit rakyat sehingga sering produksinya tidak tertampung oleh pabrik perusahaan besar yang telah memiliki lahan perkebunan sendiri untuk menjamin ketersediaan bahan baku mereka. Untuk itu Induk KUD, Pusat KUD Jambi dan Controlnet sebagai mitra usaha hadir untuk membantu petani kelapa sawit yang sebagian besar merupakan petani anggota KUD.
“Dengan adanya pabrik CPO Mini ini akan memberikan nilai tambah dan mengurangi berbagai resiko kerugian karena ketergantungan penjualan dan harga dari pabrik skala besar”, ujar Portasius Nggedi. “Hasil perkebunan petani dapat dibeli maksimal dengan harga yang wajar sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit disekitar pabrik”, tambahnya.
Selanjutnya Portasius Nggedi mengatakan pengolahan dengan menggunakan Pabrik CPO Mini ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan TBS dijual langsung pedagang. Portasius Nggedi menjelaskan bahwa pengoperasian Pabrik CPO Mini ini tidak semata-mata faktor bisnis saja, namun juga dapat mendorong aktivitas ekonomi anggota, membantu petani anggota KUD dalam pengembangan industri kelapa sawit, menciptakan lapangan pekerjaan dan perbaikan taraf hidup melalui teknologi maju dan ramah lingkungan dari minyak nabati kualitas tinggi.
Selain kerjasama pembangunan Pabrik CPO Mini, juga akan akan dibangun Biomass Power Plant dari limbah kelapa sawit di dekat pabrik CPO Mini untuk memasok kebutuhan listrik Pabrik CPO Mini dan memastikan petani disekitarnya juga mendapat pasokan listrik dari Biomass Power Plant.
“Model kerjasama antara Induk KUD, anggota (Pusat KUD) dan mitra usaha seperti yang dilaksanakan di Jambi ini akan terus dikembangkan daerah lain di Jambi maupun di diberbagai daerah seluruh Indonesia, secara bertahap akan dibangun di sentra-sentra perkebunan kelapa sawit rakyat diseluruh wilayah Pusat KUD yang potensial”, tutup Portasius Nggedi. (TAB)
Comments
Comments are closed.
mohon petunjuknya terkait proses kerja sama dg pihak luar.trims
Aslkm. mohon bantuannya, saya adi ondang dari Subulussalam propinsi Aceh. daerah kami potensi utama juga sawit dan kami sangat berminat untuk menjalin kerjasama dengan induk kud untuk dapat membuka pabrik cpo mini didaerah kami dan kami siap menyediakan lahan dan pasokan tbs sawit dan kami siap untuk membantu proses administrasi yang dibutuhkan dalam mendirikan pabrik tersebut demi dan untuk kemaslahatan petani sawit di daerah kami. Waslkm