Prabowo Subianto dan Masa Depan Koperasi

Prabowo Subianto dan Masa Depan Koperasi

oleh: Portasius Nggedi, Ketua Umum Induk KUD Indonesia

Sejak era Reformasi 1998, Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah koperasi, sebuah entitas ekonomi kerakyatan yang pernah menjadi pilar pembangunan ekonomi selama masa Orde Baru.

Pasca krisis moneter 1998, koperasi di Indonesia mengalami keterpurukan yang sangat dalam, tidak hanya akibat dampak langsung dari krisis, tetapi juga karena perubahan orientasi kebijakan pemerintah yang semakin liberal.

Kebijakan ekonomi yang mengutamakan privatisasi, deregulasi, dan pasar bebas menjadi landasan utama dalam membangun kembali perekonomian nasional. Pemerintah, yang dulu memberikan perhatian khusus pada koperasi sebagai alat pembangunan ekonomi rakyat, perlahan-lahan mengalihkan fokusnya ke sektor swasta dan pasar bebas.

Liberalisasi ekonomi ini berdampak pada marginalisasi koperasi di Indonesia. Dukungan pemerintah terhadap koperasi semakin berkurang, baik dari segi kebijakan maupun anggaran. Perbankan dan lembaga keuangan lebih tertarik pada sektor swasta yang dianggap lebih menguntungkan dan kompetitif dibandingkan koperasi yang seringkali dianggap kurang efisien.

Koperasi kehilangan relevansinya dalam kebijakan ekonomi nasional. Pemerintah lebih memilih pendekatan ekonomi yang berbasis pasar dan kapitalisme modern, di mana entitas korporasi besar lebih diberi ruang untuk berkembang. Akibatnya, koperasi yang mengandalkan kekuatan kolektif anggotanya terabaikan dan tertinggal dalam arus modernisasi ekonomi.

Pemberitaan tentang koperasi di media massa Indonesia seringkali hanya muncul dalam dua konteks: ketika terjadi kasus skandal penggelapan dana oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan saat peringatan Hari Koperasi Nasional setiap tanggal 12 Juli. Kasus-kasus penggelapan dana oleh beberapa KSP besar seperti kasus KSP Indosurya, yang menyita perhatian publik, membuat citra koperasi semakin buruk di mata masyarakat.

Media cenderung fokus pada sisi negatif koperasi, sehingga membuat masyarakat semakin enggan berpartisipasi dalam koperasi, menganggapnya sebagai entitas ekonomi yang tidak transparan dan berisiko tinggi. Di sisi lain, ketika peringatan Hari Koperasi tiba, koperasi seolah hanya dipandang sebagai simbol ekonomi masa lalu yang diromantisasi, tanpa ada tindakan nyata untuk menghidupkan kembali sektor ini.

Pemilihan Presiden 2024 menandai titik penting dalam perjalanan demokrasi dan koperasi Indonesia. Di antara kandidat yang menonjol, Prabowo Subianto, seorang tokoh militer dan politisi yang berpengaruh, telah menarik perhatian melalui janji-janji kampanyenya yang ambisius dan visi strategis untuk membangun perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya adalah komitmen terhadap koperasi.

Prabowo Subianto memiliki latar belakang yang kaya dalam dunia politik dan militer. Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad, serta perannya dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto telah lama terlibat dalam berbagai isu strategis nasional. Namun, pada Pemilihan Presiden 2024, fokusnya meluas ke arah penguatan ekonomi rakyat, salah satunya melalui koperasi.

Prabowo Subianto tumbuh dalam keluarga yang memiliki tradisi intelektual dan pengabdian terhadap bangsa, terutama dalam bidang ekonomi kerakyatan. Semangat itu diwariskan dari dua sosok penting dalam hidupnya, kakeknya Raden Mas Margono Djojohadikusumo, dan ayahnya Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo dikenal sebagai pionir dalam gerakan koperasi Indonesia. Warisan ini membentuk visi Prabowo Subianto dalam upayanya membangun Indonesia yang adil, makmur, dan mandiri, koperasi menjadi salah satu pilar penting dan utama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Selama beberapa dekade, Prabowo dikenal sebagai pendukung ekonomi kerakyatan. Dalam berbagai kesempatan, ia sering menekankan pentingnya pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan mencela sistem ekonomi liberal yang menurutnya tidak memberikan manfaat yang merata bagi rakyat Indonesia.

Dia menyatakan bahwa koperasi adalah mekanisme yang efektif untuk memberdayakan rakyat kecil dan menciptakan struktur ekonomi yang lebih inklusif. Dalam berbagai pidato, Prabowo Subianto menekankan bahwa koperasi adalah ’tulang punggung perekonomian rakyat’ dan memiliki potensi besar dalam mengatasi ketimpangan serta menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.

Dalam kampanye Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya membangun kembali sistem koperasi yang kuat dan dinamis. Ia berjanji untuk memberikan perhatian khusus pada reformasi sektor koperasi, dengan beberapa poin utama dalam agenda kampanyenya, diantaranya:

Peningkatan Infrastruktur Koperasi, koperasi memerlukan dukungan infrastruktur yang lebih kuat agar dapat bersaing di era digital dan ekonomi global. Dengan pemberian akses teknologi dan peningkatan manajemen profesional, koperasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan skala ekonomi.

Pemberian Akses Kredit dan Modal yang Lebih Mudah, dia berjanji untuk mereformasi sistem perbankan agar lebih inklusif terhadap koperasi dan usaha kecil, akses ke modal ini diharapkan mampu mendorong koperasi untuk menjadi lebih kompetitif dan produktif, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif.

Perlindungan Hukum dan Penguatan Regulasi, dia berkomitmen untuk memperkuat regulasi yang mengatur koperasi, memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi anggotanya, serta menciptakan sistem audit dan pengawasan yang lebih efektif. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan koperasi.

Koperasi sebagai Instrumen Pemerataan Ekonomi, dia berencana untuk mengembangkan koperasi di sektor pertanian dan perikanan guna meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Dengan model koperasi yang kuat, Prabowo Subianto berharap mampu mengurangi ketimpangan pendapatan dan memberikan akses ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

Meskipun janji-janji tersebut terdengar menjanjikan, penerapannya tidak akan lepas dari tantangan yang signifikan. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan model koperasi yang dapat bertahan di tengah persaingan global dan era digitalisasi.

Koperasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan model bisnis modern agar tetap relevan dan kompetitif. Dalam hal ini, dukungan pemerintah melalui kebijakan yang mendukung transformasi digital koperasi akan sangat penting.

Koperasi pun harus siap dan berbenah menghadapi tantangan berupa perbaikan manajemen internal koperasi. Banyak koperasi di Indonesia yang masih dikelola secara tradisional dan kurang profesional, sehingga efisiensinya rendah. Oleh karena itu, dukungan kuat pemerintah pada program pelatihan dan pendidikan manajemen bagi pengelola koperasi mutlak menjadi prioritas dalam reformasi sektor ini.

Dukungan kuat pemerintah ini akan semakin berarti dan efektif jika Prabowo Subianto memilih kepemimpinan yang tepat di level pemerintahan, terutama dalam mengangkat Menteri Koperasi. Sudah saatnya sosok Menteri Koperasi ini adalah seseorang yang benar-benar berasal dari dunia koperasi, memiliki pengalaman dan keahlian yang relevan, mempunyai kedekatan dengan Presiden serta mampu bekerja secara terstruktur dan sistematis untuk memajukan koperasi.

Masa depan koperasi di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan sangat bergantung pada bagaimana pemerintahannya mampu mengatasi tantangan tersebut. Jika janji-janji kampanye yang terkait dengan koperasi berhasil diwujudkan, koperasi dapat menjadi katalis bagi perekonomian kerakyatan dan instrumen penting dalam mewujudkan cita-cita ekonomi yang lebih adil dan merata.

Selamat dan sukses kepada Ketua Dewan Pembina Induk KUD Indonesia Prabowo Subianto atas amanah sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8! Kepemimpinan yang telah terbukti dalam membina Induk KUD Indonesia kini membawa harapan besar memajukan koperasi dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.”

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan segala kerendahan hati, kami memohon ke hadirat-Mu, limpahkanlah rahmat, hidayah, dan keberkahan-Mu kepada pemimpin kami, Prabowo Subianto dalam perannya sebagai Presiden Republik Indonesia, bimbinglah beliau untuk senantiasa amanah dalam memimpin negeri ini, berbuat adil kepada seluruh rakyat, dan teguh dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera.”

Ya Allah, berikanlah kepada beliau kekuatan lahir dan batin, kesehatan yang prima, serta keteguhan hati agar dapat menjalankan tugas negara dengan penuh keikhlasan dan kebijaksanaan. Jadikanlah setiap langkah yang beliau ambil sebagai langkah yang Engkau ridhoi, yang membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.”

Kami memohon kepada-Mu, Ya Allah, bangkitkanlah koperasi di negeri ini sebagai kekuatan ekonomi rakyat. Melalui tangan kepemimpinan Prabowo Subianto, jadikanlah koperasi sebagai pilar ekonomi yang kokoh, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat persatuan, dan mengurangi ketimpangan.”

Ya Allah, limpahkanlah karunia-Mu kepada beliau, mudahkanlah setiap usaha dan perjuangannya demi terwujudnya Indonesia yang lebih makmur, adil, dan berdaulat. Jauhkanlah dari segala rintangan dan cobaan yang melemahkan, serta kuatkanlah langkah-langkah beliau menuju masa depan bangsa yang gemilang.”(TAB)

Share

admin