SCash Singapura gandeng Induk KUD dalam Digitalisasi Bisnis

SCash Singapura gandeng Induk KUD dalam Digitalisasi Bisnis

Jakarta, Induk KUD – Pada masa kini, semua sektor kehidupan sudah berubah menjadi serba digital. Semua aspek yang berhubungan dengan kehidupan akan mengalami perubahan. Tentunya dalam mencapai perubahan memerlukan adaptasi.

Begitupun dengan dunia bisnis. Bisnis harus melakukan adaptasi agar mampu bertahan dan berkompetisi di zaman modern ini melalui digitalisasi bisnis. Digitalisasi bisnis berarti integrasi teknologi yang mengubah cara perusahaan dalam beroperasi di berbagai area, layanan, dan saluran baik dengan pelanggan ataupun pemangku kepentingan lainnya.

Pada tanggal 1 November 2022, di Grha Induk KUD telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOU) antara Induk KUD dengan SCcah Global Pte. Ltd dalam pembangunan salah satu platform e-Marketplace dengan fokus pada program bimbingan kepada petani dan nelayan, perdagangan hasil pertanian serta dompet digital.

Hadir dalam penandatanganan MOA antara lain, Mr. Alvin Teo dan Mr. Jeffrey Tan, Senior Business Development Manager – China Mobile International, Mr Leo Lim, Director – SCash Global Pte. Ltd, dan yang mewakili Induk KUD Ketua Pengawas H.S. Djono, Sekretaris Sitatin Abas dan Direktur Utama Portasius Nggedi serta Tim Overseas Representative Office of Induk KUD dari Malaysia.

Scash Global Pte. Ltd adalah perusahaan inovasi teknologi yang berbasis di Singapura yang fokus membantu para merchant untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya operasi dan memberdayakan pedagang dengan teknologi cepat, aman dan cerdas melalui digitalisasi bisnis di platform Scash.

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Induk KUD memaparkan selama 30 tahun terakhir kerjasama Asean-China telah membuat kemajuan yang luar biasa. Pada peringatan 30 tahun Dialog Asean-China tanggal 22 November 2021 Presiden China Xi Jinping mengumumkan sejumlah inisiatif untuk lebih meningkatkan kerja sama ekonomi, termasuk impor produk pertanian senilai US$150 miliar dari negara-negara Asean selama 5 tahun ke depan.

Untuk itu China memberikan bantuan keuangan tambahan untuk pemulihan ekonomi dan memerangi epidemi, dan menyediakan teknologi canggih bagi Asean.

“Pemerintah Indonesia berencana menjadikan Indonesia sebagai ‘lumbung’ pangan dunia, dengan harapan tidak hanya mampu mencukupi dirinya sendiri, tetapi juga mencukupi dunia”, ungkap Herman Wutun.

Belajar dari pengalaman pembangunan Brasil, Pemerintah Indonesia mulai mendorong investor asing dan domestik untuk bersama-sama mengembangkan daerah pertanian dan perikanan yang subur dan luas, dengan harapan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi pangan utama di dunia.

“Di masa depan, Indonesia diharapkan menjadi produsen beras, jagung, gula, kopi, kelapa sawit, produk perikanan dan lain-lain terbesar di dunia”, terangnya.

“Indonesia tidak hanya dapat mencapai swasembada pangan, tetapi juga dapat mengekspor pangan ke dunia, dan pada saat yang sama dapat mempromosikan daerah pedesaan dan daerah perikanan terpencil di Indonesia berada di jalur cepat untuk mengembangkan pertanian dan perikanan skala besar”, tambahnya.

Herman Wutun menjelaskan Induk KUD telah mempersiapkan diri sejak tahun 2018 untuk ikut menjadikan Indonesia sebagai salah satu “lumbung dunia” dimasa depan, dan sekaligus menjalankan rencana modernisasi koperasi pedesaan Induk KUD.

Meskipun proyek lumbung Induk KUD telah terkena dampak serius pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, dengan kegigihan dan upaya seluruh Pengurus dan Pengawas, dan Tim Relawan Internasional Kantor Perwakilan Luar Negeri, telah mengatasi banyak kesulitan dan hambatan.

“Hasilnya mulai terlihat, dengan dukungan dan kerjasama dari SCash Global Pte. Ltd, rencana lumbung ini akhirnya akan resmi diluncurkan pada Januari 2023”, harapnya.

Herman Wutun menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam dan lahan yang sangat kaya, dan China memiliki dana yang melimpah, teknologi produksi dan pemrosesan yang maju, serta permintaan pasar yang besar.

Di bawah kerangka sumber daya yang saling melengkapi dan saling menguntungkan antara Indonesia dan China, Induk KUD akan bekerja sama dengan SCash Global Pte. Ltd untuk merencanakan dan merumuskan rencana pembangunan yang lengkap dan layak serta dukungan teknis untuk pengembangan masa depan petani dan nelayan di Indonesia.

“Saat ini, pasokan pangan China masih belum mencukupi, dan sejumlah besar pangan diimpor dari dunia setiap tahun”. “Kedepannya  SCash Global Pte. Ltd akan membantu Induk KUD untuk memproduksi pangan di Indonesia dimana China harus impor setiap tahun dan mengekspornya ke China, selain untuk memenuhi permintaan pasar China, sekaligus akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia”, terang Herman Wutun.

Sebagai penutup Herman Wutun mengajak SCash Global Pte.Ltd dan China Mobile untuk sungguh-sungguh bekerjasama dengan Induk KUD untuk membantu petani dan nelayan menjadi orang kaya.

“Jangan takut menjadikan petani dan nelayan menjadi orang kaya, karena anda tidak mungkin jatuh miskin kalau petani dan nelayan menjadi kaya, bahkan anda akan semakin kaya raya, sehingga anda dapat membantu semakin banyak petani dan nelayan di dunia ini yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan”, pungkas Herman Wutun. (TAB)

Share

admin