Serat Alami, Produk Ramah Lingkungan Bernilai Tinggi

Serat Alami, Produk Ramah Lingkungan Bernilai Tinggi

Jakarta, Induk KUD – Semakin bertambahnya jumlah manusia tentunya kebutuhan manusia juga semakin meningkat, khususnya barang konsumsi maupun barang non-konsumsi. Jika hanya memanfaatkan dari sumber daya alam saja tidak akan dapat memenuhi kebutuhan manusia yang begitu banyak, maka manusia membuat suatu barang dari bahan sintestis ataupun dari bahan kimia buatan, tentunya berdampak pada hasil limbah yang bersifat tidak ramah lingkungan dan mencemari lingkungan.

Limbah pertanian adalah limbah dari sisa tanaman yang telah diambil hasil utamanya dan biasanya jarang dimanfaatkan karena kurangnya pengetahuan dari segi pengolahan dan pemanfaatannya seperti limbah daun nanas dan batang pisang.

Padahal jika diolah dengan benar, limbah dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Keunggulan dari serat alami dibandingkan dengan serat sintetis adalah harganya murah, densitas rendah, mudah lepas, bahan terbarukan dan terbiodegradasi dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Induk KUD dengan Food Reborn Co. Ltd, dan Natural International Circulation Organization (NICO) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) pada tanggal 10 November 2022 di Grha Induk KUD.

Dalam MOU ini ketiga pihak berencana akan bekerjasama dalam mengolah limbah pertanian terutama daun nanas dan dan batang pisang menjadi serat alami (ekstraksi daur ulang serat alami) yang seluruhnya dimanfaatkan oleh Food Reborn Co. Ltd, dan Natural International Circulation Organization (NICO).

Hadir dalam penandatanganan MOU ini Dr. Chung Tsair-Wang, Project Leader of Food Reborn Co., Ltd; Mr Tomiyoshi Kenichi. Vice Chairman – NICO; Ms Etsuko Uda. President Director – Food Reborn Co., Ltd. Deputy Director – NICO; Ms Taira Kaori. Managing Director – Food Reborn Co., Ltd. Operating Officer – NICO; Mr Arakaki Takuya. President Director – PT Tysm Indonesia; Mr Matsushita Kazuki. Marketing Director – PT Tysm Indonesia; Mr Mizoguchi Kazuhisa. Operating Officer – Toyoshima Co.,Ltd; Mr Jerry Lin. Operating Officer – Toyoshima Co. Ltd; Mr Elson Chang. CEO – PT OSEL Consultant; Ms Chung Shao-Tzu. Director – Mandarin Education, Hungru Co., Ltd.

Sedangkan dari Induk KUD diwakili oleh Ketua Pengawas H. S. Djono, Sekretaris Sitatin Abas, Direktur Utama Portasius Nggedi, Secretary General, Kantor luar negeri Induk KUD CEO Induk KUD David Wu serta Semua tim Overseas Representative Office of Induk KUD dari Malaysia.

Reborn Co. Ltd merupakan perusahaan makanan yang berasal dari Desa Ogimi, Prefektur Okinawa yang mengembangkan bisnis serat alami, bisnis bahan yang terurai secara alami dan iniasi daur ulang, sedangkan Natural International Circulation Organization (NICO) merupakan organisasi yang berasal dari Jepang yang mengembangkan pakaian daur ulang dari serat alami.

Ketua Umum Induk KUD, Herman Y.L. Wutun pada awal kata sambutannya mengucapkan selamat datang kepada pihak Food Reborn Co. Ltd, dan Natural International Circulation Organization (NICO) di Induk KUD.

Selain itu Herman Wutun juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Chung Tsair-Wang sahabat terdekat Pengurus Induk KUD dari Chung Yuan Christian University Taiwan, yang atas pengaturannya, kerjasama ini dapat terjain serta menyampaikan kerjasama antara ketiga belah pihak ini memiliki arti yang besar dan tujuan yang luhur yaitu mensejahterakan petani dan nelayan.

Herman Wutun menguraikan bahwa produk samping pertanian, agro-limbah, produk samping pertanian merupakan sumber biomassa yang tersedia cukup besar di Indonesia.

Saat ini, setelah proses produksi pertanian, meliputi cabang dan daun atau jerami padi, sedotan padi, batang jagung dan lain-lain yang dihasilkan oleh pemangkasan tanaman setelah tanaman dipanen, yang tetap di lapangan, skala produk sampingannya masih cukup besar, menyumbang lebih dari 10% emisi gas rumah kaca pertanian.

Sedangkan pertanian sirkulasi memiliki karakteristik memaksimalkan efisiensi pemanfaatan sumber daya, dikombinasikan dengan daur ulang limbah, untuk mencapai model produksi pengurangan dan nilai tambah, yang telah menjadi tren baru pembangunan pertanian global.

“Indonesia adalah negara agraris yang besar, selain menanam dan menghasilkan sejumlah besar produk pertanian setiap tahun, juga menghasilkan banyak produk samping pertanian yang tidak dimanfaatkan dengan baik, sayang sekali!”, ungkapnya.

Herman Wutun menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, Jepang memiliki modal yang melimpah, teknologi produksi dan pengolahan yang maju dan permintaan pasar yang besar.

“Di bawah kerangka sumber daya yang saling melengkapi dan saling menguntungkan antara Jepang dan Indonesia, saya yakin kerjasama ini akan sangat berhasil”, jelasnya.

Untuk itu Herman Wutun mengajak Food Reborn Co. Ltd, dan Natural International Circulation Organization (NICO) untuk sungguh-sungguh bekerjasama dengan Induk KUD guna membantu petani dan nelayan menjadi orang kaya.

“Jangan takut menjadikan petani dan nelayan menjadi orang kaya, karena anda tidak mungkin jatuh miskin kalau petani dan nelayan menjadi kaya, bahkan anda akan semakin kaya raya, sehingga anda dapat membantu semakin banyak petani dan nelayan di dunia ini yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan”, tutup Herman Wutun. (TAB).

Share

admin