Panen Perdana Tebu 2025 di Jombang: Induk KUD Indonesia Dorong Model Kemitraan Gotong Royong untuk Swasembada Gula Nasional

Panen Perdana Tebu 2025 di Jombang: Induk KUD Indonesia Dorong Model Kemitraan Gotong Royong untuk Swasembada Gula Nasional

Jakarta, Induk KUD – Semangat kebersamaan dan kemitraan menjadi sorotan utama dalam panen perdana tebu musim giling tahun 2025 yang digelar di areal seluas 200 hektare milik KUD Dewi Sartika, Desa Budugsidorejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Kamis 8 Mei 2025 (08/05/2025).

Ketua Umum Induk KUD Indonesia Portasius Nggedi yang turut hadir bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang, Direksi Pabrik Gula Gempol Kerep, dan para petani tebu, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi strategis antara petani, koperasi, industri pengolahan, dan lembaga keuangan.

“Kemitraan yang solid antara KUD sebagai representasi petani tebu, pihak perbankan, dan pabrik gula adalah fondasi penting untuk menciptakan ekosistem pertanian tebu yang berkelanjutan. Melalui model gotong royong ini, bisa menjamin harga yang adil dan penyerapan hasil panen secara optimal,” tegas Portasius Nggedi.

Selanjutnya Portasius Nggedi menegaskan pentingnya sinergi antara KUD, perbankan, dan industri pengolahan tebu. “Model kemitraan ini harus menjadi contoh bagi KUD se-Indonesia. Petani mendapat kepastian harga dan pasar, bank mendapat kepercayaan dengan skema pembiayaan yang aman, sementara pabrik gula memperoleh pasokan bahan baku berkualitas. Inilah gotong royong nyata menuju swasembada pangan!” ujarnya di hadapan para undangan.

Ketua KUD Dewi Sartika, H. Muhbin, berharap panen perdana ini menjadi momentum penting bagi para petani anggota KUD Dewi Sartika. Dia menyebut panen perdana tahun ini ditargetkan menghasilkan rendemen (kadar gula) 8-9%. “Rendemen 8-9% angka yang cukup kompetitif untuk mendukung kesejahteraan petani, dengan rendemen tinggi, pendapatan petani bisa meningkat signifikan.”, ujarnya.

“Tantangan utama kami saat ini adalah akses permodalan. Kami berharap Induk KUD Indonesia sebagai koperasi sekunder nasional memperjuangkan kepentingan petani tebu di Jawa Timur dan bisa menjembatani kebutuhan pembiayaan petani, termasuk dalam memperoleh alokasi pupuk subsidi yang masih sangat terbatas,” tegas H. Muhbin.

”Meski produktivitas meningkat, biaya produksi yang melambung akibat kelangkaan pupuk dan tingginya bunga pinjaman masih membebani petani” tambahnya.

Pabrik Gula Gempol Kerep yang menjadi mitra dalam penggilingan tebu turut menyatakan komitmennya untuk menjaga kualitas dan kepastian serapan hasil panen. Pihak Forkopimda Jombang juga menegaskan dukungan penuh terhadap pertanian rakyat berbasis koperasi sebagai pilar ekonomi daerah.

Dengan dimulainya panen perdana ini, Kabupaten Jombang sekali lagi menunjukkan potensinya sebagai salah satu lumbung tebu nasional. Lebih dari sekadar seremoni, acara ini menjadi simbol harapan baru bagi kebangkitan industri gula Indonesia yang mandiri dan berdaulat melalui kekuatan koperasi. (TAB)

Share

admin